NORMALISASI
PADA DATABASE
OLEH
SITI HARDIATI(15101439)
KELAS H
SITI HARDIATI(15101439)
KELAS H
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2Tujuan
2. BAB II ISI
2.1 Definisi normalisasi pada database
2.2 Tujuan dilakukan normalisasi
2.3 Functional denpendency
2.4 Bentuk-Bentuk normalisasi beserta contohnya
3.BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
4.Daftar Pustaka
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang
Normalisasi
adalah suatu proses untuk mengidentifikasi tabel kelompok atribut yang memiliki
ketergantungan sangat tinggi antara satu atribut dengan aribut lainnya.
Normalisasi bisa di sebut juga sebagai proses pengolompokan atribut-atribut dari suatu relasi sehingga membentuk “Well Stuructured Relation”.
Normalisasi bisa di sebut juga sebagai proses pengolompokan atribut-atribut dari suatu relasi sehingga membentuk “Well Stuructured Relation”.
1.2 Tujuan
1.Untuk mengetahui definisi normalisasi pada
database
2. Untuk mengetahui tujuan dilakukan normalisasi
3. Untuk mengetahui Functional denpendensy
4. Untuk mengetahui apa saja bentuk-bentuk
normalisasi beserta contohnya
BAB II
ISI
2.1 Definisi
Normalisasi adalah suatu proses
memperbaiki/membangun data dengan model data relasional dansecara umum lebih
tepat di koneksikan dengan data model logical.
Normalisasi adalah proses pengelompokan data ke dalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka, sehingga terwujud satu bentuk basis data yang mudah untuk di modifikasi
Normalisasi adalah suatu proses untuk mengidentifikasi tabel kelompok atribut yang memiliki ketergantungan sangat tinggi antara satu atribut dengan aribut lainnya.
Normalisasi bisa di sebut juga sebagai proses pengolompokan atribut-atribut dari suatu relasi sehingga membentuk “Well Stuructured Relation”.
Well Stuructured Relation adalah sebuah relasi yang kerangkapan datanya sedikit (Minimum Amount Of Redudancy), serta memberikan kemungkinan bagi pemakai untuk melakukan insert, Delete, Modify terhadap baris-baris data pada relasi tersebu,yang tidak berakibat terjadinya error atau inconsistency data yang disebabkan oleh operasi-operasiyang di berikan oleh pemakai.
Normalisasi adalah proses pengelompokan data ke dalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka, sehingga terwujud satu bentuk basis data yang mudah untuk di modifikasi
Normalisasi adalah suatu proses untuk mengidentifikasi tabel kelompok atribut yang memiliki ketergantungan sangat tinggi antara satu atribut dengan aribut lainnya.
Normalisasi bisa di sebut juga sebagai proses pengolompokan atribut-atribut dari suatu relasi sehingga membentuk “Well Stuructured Relation”.
Well Stuructured Relation adalah sebuah relasi yang kerangkapan datanya sedikit (Minimum Amount Of Redudancy), serta memberikan kemungkinan bagi pemakai untuk melakukan insert, Delete, Modify terhadap baris-baris data pada relasi tersebu,yang tidak berakibat terjadinya error atau inconsistency data yang disebabkan oleh operasi-operasiyang di berikan oleh pemakai.
2.2 Tujuan dilakukan normalisasi
Adapun tujuan dilakukan normalisasi yaitu :
1)
database akan mudah untuk diakses dan dikelola,
2) akan menghemat space/ruang dalam komputer karena
update data yang disimpan dalam database
dilakukan dengan operasi yang minimum dan menghindari reduncancy data, dan ini
juga berarti menghemat ‘cost’,
3) menghindari problem-problem update anomalies
terhadap data yang disimpan dalam database sehingga terhindar dari
inkonsistensi data.
4) menghilangkan kerangkapan pada data/ redudansi.
5) mengurangi kompleksitas
6) mempermudah pemodifikasian data
7) menghilangkan anomali data
5) mengurangi kompleksitas
6) mempermudah pemodifikasian data
7) menghilangkan anomali data
2.3 Functional denpendensy
Functional
Dependency (FD) ialah suatu ketergantungan relasi yang terjadi antara atribut
dlam tabel atau set entity dengan atribut lain. FD menggambarkan suatu
relationship/ hubungan, batasan, keterkaitan diantara atribut dlam relasi.
Basis data yang baik hanya terdapat 1 ketergantungan fungsional dalam 1
entity/label, disebut dengan Basis
Data Normal. Simbol yang digunakan dalam FD adalah à , yang artinya secara fungsional
menentukan.
Notasi Dalam FD
1. Notasi
FD: A => B
Maksudnya yaitu A dan B adalah atribut dari suatu tabel. Jadi secara
fungsional A menentkan B atau B tergantung dari A, jika dan hanya jika ada 2
basis data dengan nilai yag sama maka nilai B juga akan sama.
2.
Notasi: A X=> B
Artinya yaitu kebalikan dari notasi sebelumnya.
Contoh:
NamaKul
|
Nrp
|
NamaMhs
|
NiHuruf
|
Struktur Data
|
12345
|
Nuril Utami
|
A
|
Struktur Data
|
12346
|
Sekar Sari
|
B
|
Basis Data
|
12345
|
Nuril Utami
|
B
|
Basis Data
|
12346
|
Sekar Sari
|
A
|
Keterangan dari FD diatas:
1. Nrp =>
NamaMhs
Karena
untuk setiap nilai Nrp ynag sama, maka nilai NamaMhs juga akan sama.
2.
{NamaKul, Nrp} => NiHuruf
Karena
atribut Nihuruf tergantng pada NamaKul dan Nrp secara bersama-sama. Atau
NamaKul & Nrp ynag sama, mka NiHuruf juga akan sama, sebab NamaKul dan Nrp
merupakan key yang bersifat unik.
3.
NamaKul X => Nrp
4. Nrp =>
NiHuruf
Jenis- jenis Dependency
1.Full functional Dependency
Yaitu jika ada atribut A dan B dalam suatu relasi, dimana B memiliki
keterantungan fungsional secara penuh terhadap A dan B bukan memiliki
dependensi terhadap subset A.
2. Partially Dependency
Yaitu jika
terdapat beberapa atribut yang dapat dihilangkan dari A dengan ketergantungan
tetap dipertahankan dan B memiliki dependensi terhadap subset A.
3. Transitive Dependency
Yaitu
dimana A,B, C adalah atribut dari sebuah relasi A=> B dan B => C, jadi
bisa dikatakan kalau C sebagai transitive dependency terhadap A melalui B.
Aturan-aturan dalam Ketergantungan
Fungsional
Jika A, B
, C merupakan himpunan atribut pada sebuah relasi R, ada beberapa sifat yang
disebut Axioma Amstrong (sifat-sifat untk normalisasi) , yaitu:
*Aksioma
Reflexity: Jika B merupakan bagian subset A, maka A => B.
* Aksioma
Augmentasi: Jika A => B, maka AC => BC.
*Aksioma
Transitifity: Jika A => B dan B => C, maka A => C .
Dari aturan-aturan diatas dapat dibuat
aturan-aturan turunan sebagai berikut:
Union:
Jika A => B dan A => C, maka A => BC,
Dekomposisi:
Jika A => BC , maka A => B dan A => C,
Peseudo
Transitifity: Jika A => B dan BC => D, maka AC => D,
2.4 Bentuk-Bentuk normalisasi beserta contohnya
Bentuk
normal suatu relasi bisa sampai ke tingkat lima 5NF, yaitu 1NF – 2NF – 3NF/BCNF
– 4NF – 5NF.Tetapi
secara praktik dalam dunia nyata, relasi dalam suatu database sudah dibilang
baik kalau sudah mencapai 3NF (bentuk normal ketiga). Gambar tingkatan
normalisasi bisa dilihat seperti gambar di bawah ini.
1) Normal Form
Data yang direkam dan dimasukkan secara mentah dalam
suatu tabel pada bentuk ini sangat mungkin terjadi inkonsistensi dan anomali
data
Contoh Normal Form

Pada bentuk ini ada beberapa ciri ciri yang penting,
yang pertama adalah akan terjadi anomali dalam insert, update, dan delete. Hal
ini menyebabkan beberapa fungsi DML dalam SQL tidak dapat berjalan dengan
baik. Sebagai contoh jika ingin menghapus penerbit maka data judul buku akan
ikut terhapus begitu juga jika ingin menghapus peminjam, maka data penerbit dan
buku yang harusnya tidak terhapus akan ikut hilang.
2)Normal Form (1NF)
Bentuk normal
yang pertama atau 1NF mensyaratkan beberapa kondisi dalam sebuah database,
berikut adalah fungsi dari bentuk normal pertama ini.
Menghilangkan
duplikasi kolom dari tabel yang sama.
Buat tabel
terpisah untuk masing-masing kelompok data terkait dan mengidentifikasi setiap
baris dengan kolom yang unik (primary key).
Contoh
Normalisasi Database 1NF

Pada
intinya bentuk normalisasi 1NF ini mengelompokkan beberapa tipe data atau
kelompok data yang sejenis agar dapat dipisahkan sehingga anomali data dapat di
atasi. Contoh adalah ketika kita ingin menghapus, mengupdate, atau menambahkan
data peminjam, maka kita tidak bersinggungan dengan data buku atau data
penerbit. Sehingga inkonsistensi data dapat mulai di jaga.
3)Second normal form (2NF)
Syarat
untuk menerapkan normalisasi bentuk kedua ini adalah data telah dibentuk dalam
1NF, berikut adalah beberapa fungsi normalisasi 2NF.
Menghapus
beberapa subset data yang ada pada tabel dan menempatkan mereka pada tabel
terpisah.
Menciptakan
hubungan antara tabel baru dan tabel lama dengan menciptakan foreign key.
Tidak ada
atribut dalam tabel yang secara fungsional bergantung pada candidate key tabel
tersebut.
Contoh
normalisasi database bentuk 2NF

Contoh di
atas kita menggunakan tabel bantuan yaitu tabel transaksi, pada intinya bentu
kedua ini adalah tidak boleh ada field yang berhubungan dengan field lainnya
secara fungsional. Contoh Judul Buku tergantung dengan id_Buku sehingga dalam
bentuk 2NF judul buku dapat di hilangkan karena telah memiliki tabel master
tersendiri.
4)Third Normal Form (3NF)
Normalisasi
database dalam bentuk 3NF bertujuan untuk menghilangkan seluruh atribut atau
field yang tidak berhubungan dengan primary key. Dengan demikian tidak ada
ketergantungan transitif pada setiap kandidat key. Syarat dari bentuk normal
ketiga atau 3NF adalah :
Memenuhi
semua persyaratan dari bentuk normal kedua.
Menghapus
kolom yang tidak tergantung pada primary key.
Contoh
Normalisasi Database Bentuk 3NF
Tidak
semua kasus atau tabel dapat kita sesuaikan dengan berbagai bentuk normalisasi
ini, untuk contoh 3NF kita akan mengambil contoh dari tabel order.

Pada tabel
pertama di atas, apakah semua kolom sepenuhnya tergantung pada primary key?
tentu tidak, hanya saja ada satu field yaitu total yang bergantung pada harga
dan jumlah, total dapat dihasilkan dengan mengalikan harga dan jumlah. Bentuk
3NF dalam tabel di atas dapat dilakukan dengan membuang field Total.
Bentuk SQL
SELECT
ORDERID, HARGA, JUMLAH, TOTAL
FROM ORDER
FROM ORDER
Menjadi
SELECT
ORDERID, HARGA*JUMLAH AS TOTAL
FROM ORDER
FROM ORDER
BCNF Boyce–Codd normal form
Merupakan sebuah teknik normalisasi database yang
sering disebut 3.5NF, memiliki hubungan yang sangat erat dengan bentuk 3NF.
Pada dasarnya adalah untuk menghandle anomali dan overlooping yang tidak dapat
di handle dalam bentuk 3NF. Normalisasi database bentuk ini tergantung dari
kasus yang disediakan, tidak semua tabel wajib di normalisasi dalam bentuk
BCNF.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teknik normalisasi adalah proses
pengelompokan data element menjadi tabel-tabel yang entity dan relasi.
Proses pembentukan tabel normal penuh (normalisasi)bertujuan untuk:
Membuat sekecil mungkin terjadinya data rangkap
1. Menghindari data yang tidak konstan terutama bila dilakukan penambahan dan penghapusan data sebagai akibat adanya data rangkap
2. Menjamin bahwa identitas tabel secara tunggal sebagai determinan semua atribut
Proses normalisasi juga digunakan pada beberapa operasi yang berhubungan dengan data record yaitu
a. Operasi penambahan (insert)
b. Operasi penghapusan (delete)
c. Operasi pengubahan (update)
d. Operasi pembacaan data
Apabila terjadi kesulitan saat proses data maka tabel-tabel di pecahkan menjadi beberapa tabel yang merupakan hasil pengolompokan data berdasarkan entiti masing-masing.
Syarat dalam melakukan normaliasi
a. Adanya field (attribute kunci)
b. Berdasarkan kepada ketergantungan fungsi
Proses pembentukan tabel normal penuh (normalisasi)bertujuan untuk:
Membuat sekecil mungkin terjadinya data rangkap
1. Menghindari data yang tidak konstan terutama bila dilakukan penambahan dan penghapusan data sebagai akibat adanya data rangkap
2. Menjamin bahwa identitas tabel secara tunggal sebagai determinan semua atribut
Proses normalisasi juga digunakan pada beberapa operasi yang berhubungan dengan data record yaitu
a. Operasi penambahan (insert)
b. Operasi penghapusan (delete)
c. Operasi pengubahan (update)
d. Operasi pembacaan data
Apabila terjadi kesulitan saat proses data maka tabel-tabel di pecahkan menjadi beberapa tabel yang merupakan hasil pengolompokan data berdasarkan entiti masing-masing.
Syarat dalam melakukan normaliasi
a. Adanya field (attribute kunci)
b. Berdasarkan kepada ketergantungan fungsi
3.2 Saran
Daftar Pustaka
2.powerpoint normalisasi database 1NF, 2NF dan 3NF
http://lecturer.eepis-its.edu/~ariv/Database/T07%20-%20Normalisasi%20Database.pdf
http://lecturer.eepis-its.edu/~ariv/Database/T07%20-%20Normalisasi%20Database.pdf
Kadir, Abdul. (2003). Pengenalan Sistem Informasi. Penerbit Andi. Yogyakarta
Simarmata, Janner. (2007). Perancangan Basisdata. Penerbit Andi. Yogyakarta