MAKALAH PENERAPAN SISTEM INFORMASI
DI BIDANG KESEHATAN
OLEH
SITI HARDIATI
15101439
Kelas H
15101439
Kelas H
KATA PENGANTAR
Puji
dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga saya dapat
menyusun makalah ini dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam
makalah ini kami akan membahas mengenai “Sistem
Infomasi di Bidang Kesehatan”.
Makalah
ini telah dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu
menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh
karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar
pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan
saran serta kritik yang dapat membangun saya. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat saya harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir
kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Denpasar,05 April 2016
Penyusun
Siti
Hardiati
Daftar Isi
1.
Kata
Pengantar ……………………………………………….…………………………...
2. Daftar Isi …………………………………………………………………………………..
3. BAB I PENDAHULUAN
2. Daftar Isi …………………………………………………………………………………..
3. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………….
1.3 Tujuan …………………………………………………………………………..
4.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tujuan dari penerapan Sistem Informasi Kesehatan
…………………….……
2.2 Bentuk data yang diperoleh dari Sistem Informasi
Kesehatan ………………..
2.3 Proses pengolahan dari Sistem Informasi Kesehatan
…………………………
2.4 Informasi yang dihasilkan dari Sistem Informasi
Kesehatan …………………
2.5 Manfaat dari informasi yang dihasilkan dari Sistem
Informasi Kesehatan …..
2.6 Pengetahuan yng didapat dari Sistem Informasi
Kesehatan ………………….
5.BAB.
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………..
3.2 Saran …………………………………………………………………………
6.
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem Informasi Kesehatan merupakan salah satu bagian
penting yang tidak dapat dipisahkan dari Sistem Kesehatan di suatu negara.
Kemajuan atau kemunduran Sistem Informasi Kesehatan selalu berkorelasi dan
mengikuti perkembangan Sistem Kesehatan, kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi
( TIK ) bahkan mempengaruhi Sistem Pemerintahan yang berlaku di suatu negara.
Suatu system yang terkonsep dan terstruktur dengan baik akan menghasilkan
Output yang baik juga. Sistem informasi kesehatan merupakan salah satu bentuk
pokok Sistem Kesehatan Nasional ( SKN ) yang dipergunakan sebagai dasar dan
acuan dalam penyusunan berbagai kebijakan, pedoman dan arahan penyelenggaraan
pembangunan kesehatan serta pembangunan berwawasan kesehatan. Dengan sistem
Informasi kesehatan yang baik maka akan membuat masyarakat tidak buta dengan
semua permasalahan kesehatan. Dan mau membawa keluarga nya berobat dengan mudah
bukan lagi dengan birokrasi yang rumit yang membuat masyarakat enggan membawa
anggota keluarganya berobat di pelayanan kesehatan yang disediakan oleh
pemerintah. Dengan maraknya perkembangan media dan teknologi seharusnya membuat
masyarakat dan khususnya pada mahasiswa kesehatan masyarakat melek akan
kemajuan berinovasi terhadap sistem informasi kesehatan Indonesia. Berlandaskan
dengan fakta yang terjadi di masyarakat pada saat ini seharus nya bisa
dijadiakan bahan evaluasi dan pertimbangan untuk dapat membentuk sistem
informasi kesehatan yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat,
dengan banyaknya referensi yang ada pada saat Ini sehingga bisa dijadikan
rumusa yang tepat dan membuat sistem informasi kesehatan yang tepat guna.
Sistem Informasi Kesehatan merupakan gabungan
perangkat dan prosedur yang digunakan untuk mengelola siklus informasi ( mulai
dari pengumpulan data sampai pemberian umpan balik informasi ) untuk mendukung
pelaksanaan tindakan tepat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan
kinerja sistem kesehatan. Informasi kesehatan selalu diperlukan dalam pembuatan
program kesehatan mulai dari analisis situasi, penentuan prioritas, pembuatan
alternatif solusi, pengembangan program, pelaksanaan dan pemantauan hingga proses evaluasi.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa tujuan dari penerapan Sistem
Informasi Kesehatan ?
b. Bagaimana
bentuk data yang diperoleh dari Sistem Informasi Kesehatan ?
c.
Bagaimana proses pengolahan dari Sistem Informasi Kesehatan ?
d.
Informasi apa saja yang dihasilkan dari Sistem Informasi Kesehatan ?
e. Apa
saja manfaat dari informasi yang dihasilkan dari Sistem Informasi Kesehatan ?
f. Apa
saja pengetahuan yng didapat dari Sistem Informasi Kesehatan ?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui apa tujuan dari
penerapan Sistem Informasi Kesehatan
b. Untuk
mengetahui bagaimana bentuk data yang diperoleh dari Sistem Informasi
Kesehatan
c. Untuk
mengetahui bagaimana proses pengolahan dari Sistem Informasi Kesehatan
d. Untuk
mengetahui informasi apa saja yang dihasilkan dari Sistem Informasi Kesehatan
e. Untuk
mengetahui apa saja manfaat dari informasi yang dihasilkan dari Sistem
Informasi Kesehatan
f. Untuk
mengetahui apa saja pengetahuan yang didapat dari Sistem Informasi Kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tujuan dari penerapan Sistem Informasi Kesehatan
Pengelolaan data di rumah sakit merupakan
salah satu komponen yang penting dalam mewujudkan suatu sistem informasi di
rumah sakit. Pengelolaan data secara manual, mempunyai banyak kelemahan, selain
membutuhkan waktu yang lama, keakuratannya juga kurang dapat diterima, karena
kemungkinan kesalahan sangat besar. Dengan dukungan teknologi informasi yang
ada sekarang ini, pekerjaan pengelolaan data dengan cara manual dapat
digantikan dengan suatu sistem informasi dengan menggunakan komputer. Selain
lebih cepat dan mudah, pengelolaan data juga menjadi lebih akurat
Standar dan mutu layanan kesehatan di
Indonesia belum menggembirakan dan masih tertinggal bila dibandingkan dengan
negara lain. Perhatian negara terhadap standar fasilitas kesehatan bagi
penyedia jasa kesehatan dan pengaruhnya terhadap hasil perawatan pasien juga
masih kurang. Untuk membenahi sistem kesehatan nasional secara progresif
dibutuhkan solusi cerdas berupa layanan elektronik kesehatan atau disebut
dengan E-Health. Yang merupakan solusi entreprise di bidang kesehatan karena
melibatkan berbagai pihak, mulai dari masyarakat luas, rumah sakit, puskesmas,
perguruan tinggi, hingga produsen obat dan industri farmasi. Keterpaduan dan
integrasi antara E-Health dengan SIAK (Sistem Informasi dan Administrasi
Kependudukan), baik dalam lingkup nasional maupun regional sangat membantu optimalisasi
sistem kesehatan rakyat dimasa mendatang. Proses Digital Medical Records (DMR)
atau rekam medis elektronik merupakan segmen fundamental dari E-Health.
2.2 Bentuk data yang diperoleh dari Sistem Informasi
Kesehatan
Dewasa ini rekam medis merupakan salah satu topik yang sedang hangat
dibicarakan di masyarakat seakan membuka mata masyarakat khususnya pasien rumah
sakit bahwa rekam medis merupakan hak pasien untuk mengetahui status kesehatan
atau penyakitnya. Rekam medis menyimpan sejarah lengkap kesehatan seorang
pasien, diagnosa yang akurat sangat bergantung pada informasi historis rekam
medis pasien. Idealnya, setiap orang mempunyai historis rekam medis
longitudinal, yang menyimpan catatan kesehatan sejak lahir. Rekam medis ini
menyimpan informasi kesehatan, baik penyakit yang pernah diderita maupun
catatan kondisi kesehatan, sejak kelahiran seorang pasien. Informasi medis ini
akan sangat membantu seorang dokter mengetahui status atau kondisi kesehatan
seorang pasien. Di Indonesia, rekam medis longitudinal masih menjadi tanggung
jawab pasien, karena Indonesia belum memiliki regulasi tentang standar untuk
pengelolaan dan penyimpanan rekam medis. Hal ini tentu saja menyulitkan pasien
untuk memiliki historis rekam medis yang lengkap.
Persoalan lain yang ada di
Indonesia terkait dengan pengelolaan data historis kesehatan pasien, dimana
sebagian besar rumah sakit dan instansi kesehatan masih menyimpan data
kesehatan format teks saja. Sedangkan data citra medis seorang pasien belum
terintegrasi dengan data historis pasien dan disimpan independen. Alasan utama
penyimpanan yang terpisah antara data tekstual dan citra medis ini adalah
karena keterbatasan kapasitas penyimpanan dan bandwith telekomunikasi yang
diperlukan jika data tersebut harus diakses lewat jaringan. Infrastruktur
telekomunikasi di Indonesia saat ini belum mendukung wide bandwith yang sangat
penting untuk pertukaran data citra medis. Oleh karena itu, pengembangan metode
kompresi citra medis berasio kompresi tinggi yang mampu mempertahankan
informasi penting, sangat diperlukan dalam rangka mengintegrasikan data citra
medis dengan data pasien serta mendukung pertukaran data teks dan citra medis
antara berbagai penyedia layanan kesehatan khususnya rumah sakit.Jadi bentuk
data yang dioah adalah riwayat kesehatan pasien atau rekam medik pasien dan
SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit). Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit (SIMRS) adalah sistem komputerisasi yang memproses dan
mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk
jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh
informasi secara cepat, tepat dan akurat. Sistim Informasi Manajemen (SIM)
berbasis komputer merupakan sarana pendukung yang sangat penting bahkan bisa dikatakan
mutlak untuk operasional rumah sakit. Berbagai pengalaman rumah sakit yang
menggunakan sistim administrasi konvensional menunjukan banyaknya kehilangan
kesempatan memperoleh laba akibat dari lemahnya koordinasi antar departemen
maupun kurangnya dukungan informasi yang cepat, tepat, akurat, dan terintegrasi.
2.3 Proses pengolahan dari Sistem Informasi Kesehatan
Kehadiran
dan kemajuan teknologi komputer dan teknologi informasi saat ini telah membawa
manfaat yang luar biasa dalam menghadirkan informasi dan memberikan sarana
komunikasi yang efektif dan efisien. maka pengembangan e-health merupakan salah
satu bentuk peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
A. Sistem Mengolah Rekam
Medik
1. Sistem
Penamaan
Sistem penamaan dalam
pelayanan medis yaitu tata cara penulisan nama pasien yang bertujuan untuk
membedakan satu pasien dengan pasien yang lain dan untuk memudahkan dalam
pengindeksan Kartu Indeks Utama Pasien (KIUP).
Penulisan nama dalam
formulir rekam medis harus memenuhi persyaratan penulisan untuk diindeks dan
memenuhi kelengkapan nama seseorang. Menurut Bambang Shofari dalam bukunya yang
berjudul Pengantar Sistem Rekam Kesehatan (PSRK) tahun edisi 1998 cara menulis
dan mengindeks nama dalam formulir rekam medis adalah sebagai berikut
a. Menulis nama
orang Indonesia.
1) Nama Tunggal
Nama orang dapat terdiri dari satu suku kata,
dua kata atau lebih. Nama orang hanya terdiri dari satu suku kata, diindeks
sebagaimana nama itu disebut.
Contoh :
Nama Diindeks
akan ditulis
Suniati Sumiati
Marno Marno
2) Nama Majemuk
Nama orang Indonesia yang majemuk dan oleh si
pemilik nama itu ditulis menjadi satu, diindeks sebagaimana nama itu ditulis.
Contoh :
Nama Diindeks
akan ditulis
Ira
Ayu Ira
Ayu
Isnaini
Fitriana Isnaini
Fitriana
2. Sistem
Penjajaran
Dokumen rekam medis yang
disimpan didalam rak penyimpanan tidak ditumpuk melainkan disusun, berdiri
sejajar satu dengan yang lain.
Menurut Bambang Shofari dalam bukunya
Pengantar Sistem Rekam Kesehatan (PSRK) tahun edisi 1998 penjajaran dokumen
rekam medis ada 3 cara yaitu :
a. Sistem Nomor Langsung (Straight Numerical
Filing)
Sistem penyimpanan dokumen rekam medis dengan
menjajarkan folder dokumen rekam medis berdasarkan urutan nomor rekam medis
dari awal.
Contoh :
Angka
ke-1 Angka
ke-2 Angka
ke-3
Seksi
01 Seksi
02 Seksi
03
01-11-98 02-08-75 03-89-55
01-11-99 02-08-76 03-89-56
3. Sistem
Penomoran
Sistem penomoran dalam
pelayanan rekam medis yaitu tata cara penulisan nomor yang diberikan kepada
pasien yang datang berobat sebagai bagian dari identitas pasien yang
bersangkutan. Tujuannya yaitu :
a. Sebagai petunjuk
pemilik folder yang bersangkutan.
b. Sebagai pedoman
dalam tata cara penyimpanan dokumen rekam medis.
c. Sebagai petunjuk
dalam pencarian dokumen rekam medis yang telah tersimpan di filing.
Menurut Bambang Shofari dalam bukunya yang
berjudul Pengantar Sistem Rekam Kesehatan (PSRK) ada tiga sistem pemberian
nomor pasien (Administrasion Numbering System) adalah sebagai berikut :
a. Pemberian nomor
cara Serial Numbering System
Yaitu sistem penomoran
dimana setiap pasien yang berkunjung ke rumah sakit atau puskesmas selalu
mendapatkan nomor baru. Keuntungan menggunakan sistem ini yaitu petugas lebih
mudah mengerjakan, namun kerugiannya yaitu membutuhkan waktu lama untuk mencari
atau mendapatkan berkas rekam medis pasien lama karena satu pasien mendapatkan
lebih dari satu nomor rekam medis sehingga informasi pelayanan klinisnya
menjadi tidak berkesinambungan dan dapat merugikan pasien.
b. Pemberian nomor cara Unit
Numbering System
Yaitu sistem penomoran
dimana sistem ini memberikan satu nomor rekam medis pada pasien berobat jalan,
pasien rawat inap, gawat darurat dan bayi baru lahir. Kelebihan sistem ini
adalah informasi klinis dapat berkesinambungan, tetapi pengambilan data pasien
akan lebih lama karena semua data dan informasi mengenai pasien dan pelayanan
pendaftaran pasien pernah berkunjung (berobat) atau sebagai pasien lama hanya
memiliki satu nomor. Kekurangan ini dapat diatasi dengan sistem pelayanan yang
terpisah antara pendaftaran pasien lama atau baru.
c. Pemberian nomor cara Serial
Unit Numbering System
Yaitu sistem penomoran
dengan menggabungkan sistem seri dan sistem unit.Setiap pasien yang berkunjung
pada sarana pelayanan kesehatan diberikan nomor baru, tetapi dokumen rekam
medis terdahulu digabungkan dan disimpan jadi satu dibawah nomor yang paling
baru. Kekurangannya yaitu petugas menjadi lebih repot setelah selesai pelayanan
informasi klinis tidak berkesinambungan.
4. Sistem
Penyimpanan
Dokumen rekam medis berisi data individual
yang bersifat rahasia, maka setiap folder harus disimpan dan dilindungi dengan
baik karena bertujuan untuk :
a. Mempermudah dan
mempercepat ditemukannya kembali dokumen yang disimpan dalam rak filing.
b. Mempermudah
mengambil dari tempat penyimpanan.
c. Melindungi dokumen
rekam medis dari bahaya pencurian, kerusakan fisik, kimiawi dan biologis.
Syarat dokumen rekam medis dapat disimpan
yaitu apabila pengisian pada lembar formulir rekam medis telah terisi dengan
lengkap dan telah dirakit sehingga riwayat pasien urut secara kronologis.
B. Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit
a) Komponen
input
Input mewakili data yang masuk
kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan
media untuk menangkap data yang akan
dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dokumen dasar.
b) Komponen
model
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur,
logika, dan model matematik yang akan memanipulasi
data input dan data yang tersimpan di basis
data dengan cara yag sudah ditentukan untuk
menghasilkan keluaran yang diinginkan.
c) Komponen
output
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran
yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk
semua pemakai sistem.
d) Komponen
teknologi
Teknologi merupakan “tool
box” dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk
menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian
dari sistem secara keseluruhan.
e) Komponen
hardware
Hardware berperan penting sebagai suatu
media penyimpanan vital bagi sistem informasi.Yang berfungsi sebagai
tempat untuk menampung database
atau lebih mudah dikatakan sebagai
sumber data dan informasi untuk memperlancar dan
mempermudah kerja dari sistem informasi.
f) Komponen
software
Software berfungsi sebagai tempat
untuk mengolah,menghitung dan memanipulasi data yang
diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.
g) Komponen
basis data
Basis data
(database) merupakan kumpulan data yang
saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di
pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat
lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan
dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi
lebih lanjut. Data di dalam basis
data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi
yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang
baik juga berguna untuk efisiensi
kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi
menggunakan perangkat lunak paket yang disebut
DBMS (Database Management System).
h) Komponen
kontrol
Banyak hal yang dapat merusak sistem
informasi, seperti bencana alam, api, te,peratur, air,debu, kecurangankecurangan,
kegagalankegagalan sistem itu sendiri,
ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa
pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa halhal yang
dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahankesalahan
dapat langsung cepat diatasi.
2.4 Informasi yang dihasilkan dari Sistem Informasi Kesehatan
Rekam medis menyimpan
sejarah lengkap kesehatan seorang pasien, diagnosa yang akurat sangat
bergantung pada informasi historis rekam medis pasien. Idealnya, setiap orang
mempunyai historis rekam medis longitudinal, yang menyimpan catatan kesehatan
sejak lahir. Rekam medis ini menyimpan informasi kesehatan, baik penyakit yang
pernah diderita maupun catatan kondisi kesehatan, sejak kelahiran seorang
pasien. Informasi medis ini akan sangat membantu seorang dokter mengetahui
status atau kondisi kesehatan seorang pasien. Di Indonesia, rekam medis
longitudinal masih menjadi tanggung jawab pasien, karena Indonesia belum
memiliki regulasi tentang standar untuk pengelolaan dan penyimpanan rekam
medis. Hal ini tentu saja menyulitkan pasien untuk memiliki historis rekam
medis yang lengkap.
Penerapan suatu Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) merupakan solusi penerapan Teknologi
Informasi bidang kesehatan, Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) merupakan suatu
tatanan yang terkait dengan pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian
informasi, analisis dan penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang
dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit.
Keuntungan lain adalah
terhadap integrasi data di setiap unit. Bila dengan sistem manual, data pasien
harus dimasukkan di setiap unit, maka dengan SIMRS data tersebut cukup sekali
dimasukkan di pendaftaran saja. Hal ini jelas mengurangi beban kerja
adminstrasi dan menjamin konsistensi data. Ilustrasi pada awal makalah ini
merupakan gambaran proses integrasi pada beberapa unit layanan di rumah sakit.
Pengaruh SIMRS yang
dirasakan oleh pasien adalah semakin cepat dan akuratnya pelayanan. Sekarang
pasien tidak perlu menunggu lama untuk menyelesaikan administrasinya, baik
rawat inap ataupun rawat jalan. Hal yang sama juga dirasakan perusahaan
pelanggan, dimana tagihan yang dikirim cukup akurat dan detil sehingga
memudahkan analisa mereka terhadap biaya rumah sakit.
Implementasi SIMRS juga
berpengaruh positip terhadap setiap pelaporan. Dengan adanya SIM, proses
pelaporan hanya memakan waktu dalam hitungan menit sehingga kita dapat lebih
konsentrasi untuk menganalisa laporan tersebut.
2.5 Manfaat dari informasi yang dihasilkan dari Sistem
Informasi Kesehatan
a) Dapat memantau perkembangan Rumah Sakit
secara akurat
b) Dapat meningkatkan pelayanan dibidang kesehatan
kepada masyarakat secara akurat.
c) Rumah Sakit tersebut dapat terpantau secara
langsung oleh lembaga-lembaga dari luar atau dalam Negeri secara akurat,sehingga
mempermudah akses bagi lembaga tersebut jika akan memberikan informasi serta mempermudah
akses jika ingin memberikan dana.
d) Dapat menyimpan data base Rumah Sakit
mulai dari Pasien, Karyawan yang terdiri dari Data Rumah Sakit, data
administrasi,data Aset Rumah Sakit dan lain-lain
e) Dapat mengangkat brand image
Rumah Sakit tersebut secara tidak langsung dengan memiliki fasilitas modern
f) Dapat mengurangi beban kerja sub-bagian
rekam medis dalam menangani berkas rekam medis,Bagian Rekam Medis memang
sub-bagian yang paling direpotkan mulai dari coding,indexing,filling dan lain-lain.Sebagian
Rumah Sakit di Indonesia masih mengggunakan petugas Rekam Medis ataupun kurir
dalam mendistribusikan berkas-berkas ke masing-masing pelayanan
g) Dapat mengurangi pemakaian
kertas.Pemakaian kertas masih belum bisa dihilangkan di Indonesia karena data
medis sangat rentan dengan hukum dan akan memporakporandakan perdagangan kertas
di Indonesia . Dengan sistem yang terkomputerisasi , pemakaian kertas yang bisa
di pangkas antara lain :
1 Lembar kertas Rekam Medis
yang tidak berhubungan dengan
masalah Autentikasi atau
aspek hukum
2 Laporan masing-masing
unit pelayanan ( karena semua laporan
telah terekap oleh sistem )
3 Rekap Laporan ( RL ) 1-6
yang dikirim ke dinas Kesehatan.
4. Menghasilkan pelaporan keuangan rumah
sakit yang dapat di pertanggungjawabkan.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
Juragan Sopwer Sudah Terdaftar pada HAKI ( Hak Kekayaan Intelektual )
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia, Nomer
:C00201104668
2.6 Pengetahuan yng didapat dari Sistem Informasi Kesehatan
1.Budaya Kerja
Karena SIMRS ini
mensyaratkan kedisiplinan dalam pemasukan data, baik ketepatan waktu maupun
kebenaran data, maka budaya kerja yang sebelumnya menangguhkan hal-hal seperti
itu menjadi berubah.
Hal ini dapat terjadi
karena SIMRS terintegrasi dengan seluruh unit layanan. Sebagai contoh, jika
unit registrasi tidak memasukkan data pasien yang akan berobat, maka unit
layanan tidak mungkin dapat memasukkan layanan kepada pasien tersebut, dan
kasir pun tidak mungkin menerima pembayaran dari pasien tersebut. Katakanlah
semua unit sepakat untuk menangguhkan pemasukan datanya, maka keesokan harinya,
manajer akan melihat penurunan trend pasien atau melihat ada pasien-pasien yang
menggantung. Ada juga pengalaman menarik yang kami temukan dalam implementasi
SIMRS di suatu Rumah Sakit, karena dasar perhitungan imbalan jasa medik untuk
dokter dan perawat dihitung berdasarkan data transaksi yang ada di SIM, maka
dokter yang berkepentingan dengan data tersebut menjadi supervisor data yang
dimasukkan tanpa diminta. Implikasinya adalah, sedikit sekali data yang salah
dimasukkan.
2.Transparansi
SIMRS sebaiknya dirancang
menganut kebijakan data terpusat, artinya data-data yang digunakan oleh seluruh
rumah sakit berada di bawah satu kendali. Misalnya untuk data tarif tindakan,
unit layanan tidak boleh dan tidak bisa memasukkan atau mengubah tarif yang
ada, data yang mereka masukkan hanya layanan yang diberikan kepada pasien
sehingga manipulasi tarif tidak dimungkinkan. Hal lain lagi, pendapatan setiap unit
layanan terlihat dari laporan harian yang selalu dilaporkan kepada direktur.
Dengan demikian setiap orang dapat melihat jalannya proses transaksi di rumah
sakit dan secara tidak langsung juga turut mengawasi proses tersebut.
3.Koordinasi antar unit (Team working)
Karena seringkali data yang
digunakan oleh unit layanan tertentu adalah milik unit layanan yang lain,
misalnya kode perusahaan pelanggan adalah milik keuangan yang digunakan secara
intensif oleh medrec, maka ketika terjadi perubahan terhadap data tersebut,
unit yang bersangkutan akan mengkoordinasikannya dengan unit yang terpengaruh.
Apabila hal ini tidak dilakukan maka dengan sendirinya akan terjadi kekacauan
data referensi.
4.Pemahaman sistem
Apabila dulu dengan sistem
manual, sedikit sekali personel yang mengetahui atau perduli dengan proses yang
terjadi di unit lain, maka dengan adanya SIMRS hal tersebut terjadi dengan
sendirinya. Ini karena seringkali untuk memahami aliran data sampai datang
kepada unitnya, melibatkan berbagai unit lain. Ketika terjadi kesalahan setiap
user berusaha mencari tempat terjadinya kesalahan tersebut agar bukan unitnya
yang disalahkan. Efeknya adalah mereka menjadi paham bagaimana sistem di rumah
sakit tersebut bekerja.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas menunjukkan bahwa :
• Sistem Informasi dapat
meningkatkan kualitas pelayanan.
• Sistem Informasi dapat
menjaga standar praktek medis yang baik dan benar.
• Sistem Informasi dapat
menjadi alat koordinasi yang sangat efektif.
• Sistem Informasi dapat
menjadi fungsi kontrol yang konsisten.
• Sistem Informasi dapat
meningkatkan pendapatan.
3.2 Saran
Daftar Pustaka
3.
https://manguzev.wordpress.com/2011/03/26/penerapan-sistem-informasi-di-bidang-kesehatan/Sistem Informasi di Bidang Kesehatan
merit casino | Play slots for fun, win real money and win real
BalasHapusTry your hand at the slots machines. We'll show you the best casino slots games you can find anywhere. Enjoy 메리트카지노 the chance starvegad to win 우리카지노 계열사 real money!